Kabupaten Flores Timur sebagai Kabupaten kepulauan begitu kaya dengan panorama alam yang indah dan tradisi adat yang unik. Flores Timur juga memiliki sejumlah aset wisata budaya yang perlu dikembangkan dan dipertahankan keaslian budayanya sehingga dapat menarik wisatawan untuk datang di Pulau Flores bagian timur ini. Dari beberapa tempat berpotensi untuk wisata di Flores Timur, Dusun Riang Pedang, yang terletak di desa Ile Padung kecamatan Lewolema ternyata menyimpan segudang keaslian budayan Lamaholot. Berdasarkan survey lapangan Incito Prematur yang dilakukan oleh N.G Sebastian, mengatakan, desa ini layak menjadi tempat obyek wisata budaya tingkat internasional.
Berbagai tradisi asli budaya Lamaholot masih dipertahankan sehingga desa ini selalu kebanjiran wisatawan mancanegara. Pada tahun ini sebanyak 317 wisatawan mancanegara mengunjungi Riang Pedang untuk menyaksikan proses perkawinan tradisional Lamaholot, proses pembuatan benang, proses tenun ikat serta kunjungan ke korke atau langobelen (rumah besar/ rumah suku) yang merupakan tipikal rumah adat orang Flores Timur. Dalam kunjungan tersebut para wisatawan juga menyaksikan atraksi budaya berupa tarian adat yang dilengkapi dengan busana adat yang masih sangat asli.
Selain wisata budaya, para wisatawan juga menyaksikan panorama alam yang begitu indah dengan hamparan pantai yang hijau serta sebuah teluk hading yang membelah ujung Tanjung Bunga dengan Lewolema. Di desa ini juga para wisatawan menyaksikan hasil produksi dan proses pembuatan biji mente menjadi makanan ringan yang telah dikenal dunia internasional melalui lembaga Swiss Contak. Sistem perkebunan yang menggunakan pupuk organik dengan produksi biji mente ini membuat desa yang pernah menjadi korban Gempa dan Tsunami 1992 ini, menjadi perhatian para wisatawan.
Wisatawan Kembali Lagi Ke Lewolema.
Selain ke Riang Pedang Desa Leworahang kecamatan Lewolema, wisatawan
mancanegara dalam kesempatan yang berbeda kembali mengunjungi Desa
Bantala kecamatan Lewolema senin,(8/6/10). Kunjungan yang semakin marak
dengan tujuan Lewolema ini membuat orang semakin bertanya ada apa di
Lewolema.Desa Bantala sebagai tujuan wisatawan asal Amerika yang
berjumlah 12 orang tersebut ternyata merupakan induk dalam tradisi
budaya Lamaholot versi Lewolema atau dikenal sebagai Lewo Kakan.
Di desa ini pula tersimpan sejumlah aset wisata budaya berupa
berbagai kelengkapan atribut budaya asli berupa sarung adat, gelang,
topi dan sejumlah perlengkapan lain. Para wisatawan mancanegara dalam
kunjungan tersebut merasa begitu bangga dengan tradisi budaya orang
Flores Timur yang saat ini masih dijaga. Laksmono Santos pemandu wisata
ketika dimintai komentarnya mengatakan 13 tahun silam budaya Lewolema
masih sangat terasa.
Menurutnya saat ini sudah ada sedikit pergeseran budaya, sehingga
Laksmono mengharapkan, agar budaya yang ada ini perlu dipertahankan,
karena pihaknya akan terus berupaya untuk menjual budaya ini kepada para
wisatawan mancanegara untuk semakin dekat dengan Lewolema.
Laksmono mengharapkan agar semua pihak baik Pemerintah maupun
masyarakat dan elemen-elemen lain untuk tetap dengan caranya tersendiri
membantu masyarakat untuk melestarikan budaya asli ini.
Ritual/ Bahasa Tutur
Selain memiliki tradisi budaya yang unik, Flores Timur juga Memiliki
Ritual atau tuturan ritual yang tersebar di berbagai wilayah etnik
Indonesia Bahasa sangat beragam. salah satunya tuturan bahasa yang cukup
unik ialah tuturan bahasa yang berada di flores timur. kelompok etnik
lamaholot disana menyebutnya lewak tapo, yakni tuturan ritual yang
digunakan sebagai alat komunikasi dengan tuhan, atau mereka sebut rera
wulan tana ekan sebagai pencipta langit dan bumi dan ina ama koda
kewokot sebagai roh leluhur mereka.
Ritual lewak tapo adalah proses membelah kelapa yang dimaksudkan
untuk mencari tahu sebab kematian seseorang yang tidak wajar atau
meninggal sebelum masa tua mereka. hal ini sekaligus bertujuan untuk
membersihkan bobot dosa yang dilakukan orang tersebut ataupun
keluarganya yang menyebabkannya meninggal dunia dan tidak akan terulang
kembali di kemudian hari.
Pada pandangan orang lamaholot pengingkaran terhadap koda (kebenaran)
menyebabkan seseorang mudah mati atau mati muda. Koda hampir mirip
seperti norma yakni larangan atau perintah yang ditujukan agar
terciptanya keharmonisan antar manusia, manusia dengan lingkungan dan
yang terpenting manusia dengan sang pencipta. Seseorang yang mempunyai
bobot dosa yang banyak akan ditimpalkan hukuman oleh rera wulan tana
ekan berupa kematian yang tidak wajar. hal ini kemudian melahirkan
tradisi ritual lewak tapo.
Simbol-simbol Ritual Lewak Tapo
Simbol-simbol Ritual Lewak Tapo
1.Tapo / kelapa
Disimbolkan sebagai kepala manusia. karena kepala adalah pusat pengendali aktivitas manusia, kepala juga sebagai pengendali perilaku baik ataupun buruk. perilaku buruk tersebut yang mengakibatkan seseorang mengalami kematian yang tidak wajar, yang tidak lain adalah kendali dari kepala. lewat buah kelapa diyakini akan terungkap kesalahan – kesalahannya dan dilakukan pemulihan agar tidak terjadi kembali di kemudian hari.
Disimbolkan sebagai kepala manusia. karena kepala adalah pusat pengendali aktivitas manusia, kepala juga sebagai pengendali perilaku baik ataupun buruk. perilaku buruk tersebut yang mengakibatkan seseorang mengalami kematian yang tidak wajar, yang tidak lain adalah kendali dari kepala. lewat buah kelapa diyakini akan terungkap kesalahan – kesalahannya dan dilakukan pemulihan agar tidak terjadi kembali di kemudian hari.
2. Sirih Pinang
Ditujukan untuk menyapa atau untuk menghormati para roh leluhur ataupun para tamu pria yang dating. sirih pinang berbentuk seperti rokok. Sirih pinang juga disimbolkan sebagai jenis kelamin. Pinang ( wanita) dan sirih ( pria ). makna simbolik ini terdiri dari dua dimensi yakni :
a. dimensi sosialsebagai sarana pengikat atar semua orang yang terlibat dalam upacara lewak tapo. mereka dengan ikhlas ikut mensukseskan acara tersebut
b. dimensi religisebagai saran penyatu antara manusia dengan leluhur dan tuhannya. agar mendapatkan restu dalam pelaksanaan acara ritual tersebut.
Ditujukan untuk menyapa atau untuk menghormati para roh leluhur ataupun para tamu pria yang dating. sirih pinang berbentuk seperti rokok. Sirih pinang juga disimbolkan sebagai jenis kelamin. Pinang ( wanita) dan sirih ( pria ). makna simbolik ini terdiri dari dua dimensi yakni :
a. dimensi sosialsebagai sarana pengikat atar semua orang yang terlibat dalam upacara lewak tapo. mereka dengan ikhlas ikut mensukseskan acara tersebut
b. dimensi religisebagai saran penyatu antara manusia dengan leluhur dan tuhannya. agar mendapatkan restu dalam pelaksanaan acara ritual tersebut.
3. Tuak
Minuman khas ritual lewak tapo ini juga memiliki dua makna yakni :
a. makna religious : tuak adalah sarana untuk menyatakan segala sesuatu yang dilaksanakan dalam ritual lewak tapo berada naungan leluhur. untuk itu leluhur sangat diutamakan dalam proses ritual ini.
b. makna sosial : tuak adalah sarana penguat sumpah antara mereka yang meminumnya dan menyisyaratkan ikatan social pada yang meminumnya.
4. Belegan : gumpalan kapas putih dengan jumlah yang ditentukan oleh molan (dukun). bertujuan untuk pengungkapan dan pembersihan bobot – bobot dosa yang dilakukan yang dapat menghambat jalannya upacara ini.
Ciri Bahasa Ritual
1. Diksi dan sajak cenderung tetap
2. Diucapkan oleh orang tertentu
3. Diucapkan pada tindakan ritual sakral
4. Digunakan untuk berkomunikasi dengan sang pencipta atau leluhur.
5. bahasanya cenderung berdaya magis.
2. Diucapkan oleh orang tertentu
3. Diucapkan pada tindakan ritual sakral
4. Digunakan untuk berkomunikasi dengan sang pencipta atau leluhur.
5. bahasanya cenderung berdaya magis.
Identifikasi Bahasa Ritual
1. Bahasa sehari-hari yang ditingkatkan fungsi , bentuk dan artinya.
2. Punya bentuk/susunan yang cenderung tetap.
3. Puitis dan metaforis
4. Menyajikan polisemi , homonym dan sinomini
5. Bentuk dan makna berkaitan secara sistematis.
2. Punya bentuk/susunan yang cenderung tetap.
3. Puitis dan metaforis
4. Menyajikan polisemi , homonym dan sinomini
5. Bentuk dan makna berkaitan secara sistematis.
Keyakinan orang lamaholot adalah kebersamaan. dengan ini menunjukan
tradisi lewak tapo mengandung makna persatuan sebagai hubungan antara
manusia dan leluhur. makna persatuan dengan leluhur ini membangun suatu
nilai religious tersendiri di masyarakat lamaholot. orang lamaholot juga
berkeyakinan pula leluhur dan tuhan berperan penting dalam ketentraman ,
keharmonisan , dan keselamatan hidup. lewak tapo juga bertujuan untuk
melindungi generasi berikut. makna pemujaan ini menyiratakan kesadaran
kita sebagai manusia adalah makhluk yang tidak berdaya di hadapan sang
pencipta. Artinya bahasa tidak hanya sebagai bagian dari budaya, tetapi
bahasa adalah gambaran bahasa dari budaya masyarakat/penuturnya
tersebut.
Perlu Upaya Pengembangan
Kepala Dinas Perhubungan,Pariwisata,Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Flores Timur Drs.Thomas Padjon Tukan,M.Si ketika menerima
kunjungan wisatawan mancanegara tersebut mengatakan bahwa kunjungan
wisatawan asing memberikan makna akan pentingnya pengembangan pariwisata
di Flores Timur.
Dikatakannya pula bahwa Pemerintah melalui Dinas Perhubungan,
Pariwisata, Komunikasi dan Informatika tetap terus berupaya
mengembangkan program-program kepariwisataan untuk menjadikan Flores
Timur sebagai daerah tujuan wisata.Terkait dengan itu pihaknya akan
berupaya untuk mengembangkan obyek wisata di Flores Timur secara
bertahap guna memenuhi kriteria sebagai obyek wisata yang menarik,
apik,d an memikat bagi wisman, sehingga lebih lama tinggal di Flores Timur dan memberikan kenangan yang tidak terlupakan.
Perjalanan wisata budaya para wisatawan mancanegara tersebut terkesan
menarik karena didukung oleh sarana dan prasarana serta Informasi yang
cukup sebagaimana dikatakan Jhon Wilbert pemandu wisata Dinas terkait,
khususnya dibidang Pengembangan Produk Wisata dan Pemasaran menyiapkan
Leaflet guiding info, kalender Event Pariwisata, Jadwal atraksi upacara
adat yang ada di Flores Timur selama satu tahun serta buku pesona
wisata.
Mr. Gerard salah satu peserta wisata ketika dimintai komentarnya
terkait perjalanan wisata di Flores Timur mengatakan bangga karena warga
Flores Timur menerima rombongan wisman dengan baik, ramah,mempunyai
kemampuan guide yang bagus serta pelayanan selama perjalanan tour terasa
aman termasuk alur pergerakan lalu lintas yang begitu baik. Mr.Gerard
mengharapkan perlu adanya peningkatan kondisi jalan dan areal pelabuhan
Larantuka.
Daerah-daerah Potensi Wisata Dan Hal Yang Harus Dilakukan
Dunia pariwisata pada umumnya merupakan salah satu sektor yang dapat
meningkatkan dan memajukan perekonomian. Dan wilayah Flores Timur yang
memiliki potensi pariwisata yang begitu banyak dapat kita manfaatkan
untuk kemajuan perekonomian daerah Flores Timur. Untuk diketahui,
berdasarkan hasil pantauan beberapa lembaga survey nasional di bidang
pariwisata, mengatakan bebrapa waktu lalu, Flores Timur dapat dijadikan
sebagai daerah tujuan wisata yang bertaraf internasional selain Wisata
Budaya Lewolema (Tanjung Bunga). Seperti, Danau Asmara, Jejak Kaki Gajah
Mada (Tanjung Bunga), Pantai pasir putih Ritaebang (Solor), Danau
Wibelen (Adonara), Pulau Konga, Selat Lewotobi dan Gugusan Pulau-Pulau
Kecilnya yang indah dan masih banyak lagi tempat-tempat yang lainnya.
Menyikapi potensi ini, memang sudah seharusnya pemerintah daerah
Flores Timur , dalam hal ini dinas terkait, terus berupaya untuk
memperkenalkan potensi wisata yang ada di Flores Timur yang begitu
banyak. Hal ini jelas membutuhkan proses yang tidak mudah. Tetapi bukan
tidak mungkin. Untuk itu, pemda dan instansi terkait harus sesegera
mungkin mencari formula jitu (strategi promosi yang tepat) untuk
mengemas daerah berpotensi wisata tersebut menjadi daerah tujuan wisata
yang menjanjikan demi meningkatkan PAD Flores Timur di bidang
pariwisata. Sudah tentu, hal ini juga harus ditunjang dengan pembangunan
sarana dan prasarana yang bisa memfasilitasi para wisatawan untuk mau
dan betah berkunjung ke daerah kita. Seperti pembangunan sarana jalan,
pemugaran hotel dan penginapan yang memadai mau pun SDM manusia yang
mampu menerima setiap dampak dari kemajuan pariwisata di daerah Flores
Timur.
Untuk mencapai segala tujuan diatas, ada beberapa hal yang mungkin harus dilakukan oleh Pemda dan Instansi terkait seperti :
1. Menambah tenaga ahli pariwisata (sesuai kebutuhan) dalam Dinas Pariwisata
2. Melakukan diskusi-diskusi pariwisata dengan tokoh-tokoh adat dan tokoh-tokoh masyarakat dan lapisan masyarakat
3. Memberikan kursus-kursus pariwisata kepada tenaga muda yang peduli dengan masalah pariwisata di Flores Timur
4. Melestarikan adat dan budaya tradisional yang telah ada
5. Menjalin kerjasama dengan pihak swasta yang berkompeten
6. Mencaari investor di bidang pariwisata untuk membangun infrastruktur pariwisata yang dapat dijual
7. Melakukan kegiatan promosi yang terus menerus, dll
Selain hal-hal diatas, masyarakat Flores Timur juga dituntut untuk
mau bekerjasama dalam mensukseskan program-program di bidang pariwisata
(andaikata ada) yang digulirkan oleh pemerintah. Masyarakat kita harus
sadar bahwa sektor pariwisata dapat mendongkrak pendapatan perkapitanya.
Juga dapat menambah laju pertumbuhan perekonomian Floes Timur. Sehingga
tujuan pengentasan kemiskinan dan kemakmuran masyarakat Flores Timur
sedikit dapat tercapai. Sekian.
sumber : http://larantuka.com/
0 komentar:
Posting Komentar